Pengelolaan Manajemen Suara Lingkungan Kerja

Kali ini saya akan berbagi tentang Pengelolaan Manajemen Suara Lingkungan Kerja kepada teman-teman. Adapun tujuan artikel ini ditulis untuk menambahkan pengetahuan kita tentang Ilmu Manajemen. Jika sahabat blogger punya kritik dan saran tentang artikel Pengelolaan Manajemen Suara Lingkungan Kerja silahkan komentar dibawah, ya.. Silahkan Langsung saja simak artikel tentang Pengelolaan Manajemen Suara Lingkungan Kerja di bawah ini.
manajemen suara.imgSobat blogger kali ini saya akan sharing tentang Pengelolaan Manajemen Suara Lingkungan Kerja, silahkan simak yang berikut ini:
Mengelola Manajemen suara lingkungan kerja agar aman bagi pekerja adalah tugas atau tanggung jawab dari perusahaan atau pengusaha. Hal ini dilakukan untuk melindungi pekerja dari konsekwensi yang akan timbul akibat terlalu lama berada di area kerja tersebut. Sebagaimana diketahui bahwa jam kerja yang berlaku umum di perusahaan adalah 8 jam/hari, artinya seorang pekerja akan berada di sekitar lokasi tersebut selama 8 jam. Mengingat waktu terpaparnya seorang pekerja di area yang bising cukup lama, maka pengelolaan area kerja mutlak diperlukan.
Kebisingan merupakan salah satu faktor yang bisa menyebabkan sakit akibat kerja, sehingga untuk menghindari rusaknya pendengaran pekerja kebisangan dilingkungan kerja harus dikelola dengan baik.
Pengelolaan kebisingan dapat dilakukan dengan beberapa tahapan :
Mendeteksi tingkat kebisingan yang terjadi.
Proses ini dilakukan dengan mengukur tingkat kebisingan di area kerja tersebut dengan menggunakan detector yang valid. Hal ini dilakukan untuk mengetahui tingkat kebisingan di area tersebut.

Mencari penyebab kebisingan

Tahap ini diperlukan untuk menentukan penyebab timbulnya kebisingan. Kebisingan bisa saja timbul akibat kerusakan peralatan yang terdapat di sekitar area kerja tersebut, misalnya adanya bocoran steam, adanya kerusakan pada peredam suara, tidak optimalnya pengaturan kondisi operasi, dan lainnya. Jika ditemukan penyebab seperti itu, maka dengan perbaikan peralatan tersebut sudah bisa menurunkan tingkat kebisingan.
Jika sumber kebisingan itu berasal dari peralatan atau mesin tidak bisa diperbaiki lagi atau permanent, maka perlu dibuatkan strategi untuk mengurangi kebisingan atau melindungi pekerja.
Menentukan Pengelolaan Manajemen Suara Lingkungan Kerja yang terbaik
Setelah ditemukan penyebab kebisingan, buatkan rencana pengelolaan yang tepat. Misalnya perlu penambahan peredam suara, pekerja harus memakai alat pelindung diri untuk telinga seperti earplugs atau earmuff, dan mengatur waktu tinggal seseorang di lokasi tersebut baik dengan atau tanpa alat pelindung diri.
Implementasi
Jika cara yang tepat untuk pengelolaan kebisingan sudah ditemukan, segera implementasikan. Selain melakukan apa yang menjadi rekomendasi tahap sebelumnya, hasil pemeriksaan terhadap kebisingan sebaiknya ditampilkan di lokasi tersebut, bisa berupa flyer, atau pamphlet, sehingga orang-orang yang berada di daerah tersebut mengetahui tingkat kebisingan di area itu dan bisa melakukan langkah-langkah untuk memproteksi dirinya dari paparan kebisingan tersebut.
Evaluasi
Tahap akhir adalah melakukan evaluasi terhadap hasil implementasi yang sudah dilakukan. Evaluasi ini dibutuhkan untuk mengetahui efektifitas pengelolaan yang sudah dilakukan. Hal-hal yang dievaluasi antara lain, tingkat kebisingan diarea tersebut (berkurang atau bertambah), tingkat kesehatan telinga
orang-orang yang terlibat atau terpapas di area tersebut.
Selalu melakukan improvement guna mendapatkan tingkat kebisingan yang terbaik dan aman bagi pekerja.
Demikian sobat blogger sharing tentang Pengelolaan Manajemen Suara Lingkungan Kerja, Semoga bermanfaat.

0 comments:

Post a Comment